Acute montain sickness (AMS)~ Saat ini popularitas kegiatan petualangan semakin lama semakin meningkat. Tidak terkecuali kegiatan mendaki gunung, mendaki gunung menjadi sangat populer terutama di kalangan anak muda. Bagi kamu yang menyukai kegiatan mendaki gunung, kamu tentunya sudah mengetahui bahaya apa saja yang dapat terjadi saat kita mendaki gunung. Meskipun kegiatan mendaki gunung termasuk kegiatan yang cukup berbahaya, namun bahaya tersebut tidaklah menyurutkan niat para penjelajah alam untuk tetap melakukan perjalanannya, menyambangi gunung-gunung baik itu di Nusantara ataupun di negara lainnya untuk dapat menemukan beribu pesona dan keindahan yang ditawarkannya. Berbicara tentang bahaya dari mendaki gunung, sudah kita sebutkan sebelumnya tentang Acute Montain Sickness. Sebenarnya apa itu Acute Montain Sickness itu? Apakah sangat berbahaya bagi kita? Jika berbahaya dan hal itu terjadi, bagaimana cara penanganan dan pencegahannya ? Mari kita baca bersama.
Pengertian dari Acute Montain Sickness
Acute mountain sickness atau penyakit ketinggian adalah sekumpulan gejala yang dialami oleh seseorang yang berada di tempat yang tinggi, lebih dari 2400 meter diatas permukaan laut. Gejala-gejala ini sering dialami oleh beberapa orang seperti seorang pendaki, pemain ski dan beberapa orang lainnya yang berada di atas ketinggian. Biasanya gejala yang ditimbulkan datang secara tiba-tiba dalam hitungan jam, namun juga akan menghilang dengan sendirinya. Sebagian besar kasus merupakan kasus yang ringan dan dapat sembuh dengan cepat, namun ada beberapa kasus yang menjadi parah dan menimbulkan komplikasi pada organ paru-paru serta otak serta beberapa diantaranya dan berujung pada kematian.
Proses terjadinya Acute Montain Sickness
Semakin tinggi suatu tempat maka oksigen yang ada akan semakin menipis, menipisnya oksigen ini disertai dengan menurunnya tekanan udara disekitarnya. Cepatnya perpindahan tubuh kita dari tempat yang kaya oksigen ke tempat yang lebih tinggi dengan kandungan yang semakin tipis dan dengan tekanan udara yang rendah membuat tubuh kita tidak mempunyai waktu untuk beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan lingkungan di sekitarnya sehingga terjadi Acute Montain Sickness.
Faktor predisposisi Acute Montain Sickness
Dari hasil penelitian, ada beberapa factor yang beresiko terjadinya mountain sickness, factor-faktor resiko dapat terjadi pada beberapa kasus, diantaranya :
- Montain sickness dapat terjadi pada seseorang yang tinggal dan lama hidup di derah pesisir atau daerah dekat dengan laut dan jarang sekali berada di ketinggian
- Orang yang bepergian ke tempat yang mempunyai ketinggian ekstreme dengan jumlah sel darah merah yang rendah atau anemia
- Orang yang mempunyai riwayat sakit jantung dan paru-paru.
- Orang yang bergerak cepat dari tempat yang rendah ke tempat yang mempunyai ketinggian yang ekstreme.
Gejala yang muncul
Tingkat gejala yang muncul tiap orang mungkin akan berbeda-beda tergantung dari keparahan serta kondisi kesehatan klien itu sendiri. Dalam kasus ringan acute mountain sickness akan dapat menimbulkan beberapa gejala, diantaranya : Pusing atau sakit kepala, sakit otot, insomnia atau gangguan susah tidur, mual dan muntah, perubahan menjadi mudah marah, kehilangan selera makan, denyut jantung yang cepat atau tachicardi, sesak nafas ketika beraktivitas fisik serta terjadi pembengkakan pada kaki tangan dan wajah.
Kasus acute mountain sickness yang parah dapat menyebabkan gejala yang lebih intens dan mempengaruhi jantung, paru-paru, otot, dan sistem saraf lainnya. Sebagai contoh, Anda mungkin akan berubah menjadi bingung-bingung tanpa sebab yang jelas, hal ini dakibatkan adanya pembengkakan bagian-bagian otak. Anda mungkin juga akan menderita sesak napas karena terdapat cairan di dalam rongga paru. Dalam beberapa kasus, acute mountain sickness dapat menimbulkan gejala yang lebih berat lagi, diantaranya :
Batuk, henti jantung, kulit pucat dan perubahan warna kulit serta ketidakmampuan untuk berjalan atau kurangnya keseimbangan.
Karena bahaya yang ditimbulkan dapat mengancam jiwa seseorang maka sebaiknya anda mencari bantuan medis sesegera mungkin bila mendapati kasus dengan gejala seperti yang telah disebutkan.
Karena bahaya yang ditimbulkan dapat mengancam jiwa seseorang maka sebaiknya anda mencari bantuan medis sesegera mungkin bila mendapati kasus dengan gejala seperti yang telah disebutkan.
Bagaimana cara menangani Acute Montain Sickness?
Langkah awal untuk menangani acute mountain sickness adalah mengistirahatkan penderita , kemudian mengobati permasalahan atau gejala yang muncul. Misalkan jika klien mengalami gejala ringan seperti pusing anda bisa memberikan obat-obatan penghilang rasa sakit misalkan paracetamol dan ibuprofen. Bilamana klien mengalami mual dan muntah anda bisa memberikannya obat-obatan yang mengandung dimenhidrinate atau sejenisnya misalkan antimo yang banyak dijual bebas di pasaran. Selain itu sebaiknya klien tidak melanjutkan perjalanan dahulu sebelum gejala benar-benar hilang, anda juga dapat mempertimbangkan untuk membawa klien turun ke tempat yang mempunyai ketinggian yang lebih rendah bilamana tidak terjadi suatu perbaikan. Dan segera menghubungi ke petugas medis terdekat untuk mendapatkan pertolongan dengan segera.
Bagaimana cara mencegah terjadinya acute mountain sickness?
Cara terbaik untuk mencegah terjadinya Acute Montain Sickness bagi kamu yang suka mendaki gunung adalah mendaki secara perlahan, dengan demikian diharapkan memberikan waktu yang cukup kepada tubuh kita untuk dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya. Mencegah Acute Montain Sickness juga dapat dilakukan pada saat kita baru saja sampai di basecamp awal gerbang masuk pendakian. Ketika sampai basecamp sebaiknya kita beristirahat terlebih dahulu sebelum melakukan pendakian, selain dapat mempersiapkan barang yang harus dibawa saat mendaki gunung, juga dapat menyesuaikan tubuh kita dengan perubahan tekanan udara dan suhu. Perlu kita ketahui bersama, kemungkinan setiap orang akan memiliki tingkatan waktu yang berbeda untuk proses penyesuain diri ini, selain dengan mendaki secara perlahan dan dengan cara-cara yang telah disebutkan kita juga dapat mencegahnya melalui beberapa cara, diantaranya :
Beristirahatlaah jika tubuh terasa sudah mulai capek ketika melakukan perjalanan, jangan memaksa diri anda melanjutkan perjalanan jika badan terasa lemas dan terjadi sesak nafas. Jagalah tubuh anda agar tetap terehidrasi dengan baik. Pengalaman beberapa pendaki enggan minum saat melakukan perjalanan karena susah dalam mengambil botol minuman. Lebih mudahnya anda dapat menggunakan water bleadder untuk membantu anda minum dari perbekalan yang anda bawa.
Beristirahatlaah jika tubuh terasa sudah mulai capek ketika melakukan perjalanan, jangan memaksa diri anda melanjutkan perjalanan jika badan terasa lemas dan terjadi sesak nafas. Jagalah tubuh anda agar tetap terehidrasi dengan baik. Pengalaman beberapa pendaki enggan minum saat melakukan perjalanan karena susah dalam mengambil botol minuman. Lebih mudahnya anda dapat menggunakan water bleadder untuk membantu anda minum dari perbekalan yang anda bawa.
Hindarilah minum minuman yang mengandung alcohol selama perjalanan, sebaiknya anda minum air putih biasa, lebih bagusnya lagi minum cairan yang mengandung isotonic untuk mengganti ion tubuh yang berkurang ketika melakukan perjalanan dengan tetap minum air putih dengan jumlah yang cukup. Selain itu juga anda sebaiknya menghindari aktifitas fisik yang berlebihan terutama pada awal pendakian, upayakan untuk makan makanan yan mengandung tinggi serat dan kalori serta membawa oksigen dalam tabung yang kecil bilamana sewaktu waktu dibutuhkan.
Bilamana anda mengalami gangguan kelainan darah, seperti anemia dimana kandungan sel darah merah kurang dari nilai normal, sebaiknya anda tidak melakukan perjalanan di ketinggian, mengingat kasus Acute mountain sickness banyak terjadi pada seseorang dengan kasus yang serupa. Hal itu juga berlaku bagi anda yang mempunyai gangguan pada paru-paru serta jantung. Selain itu bagi anda yang mempunyai riwayat mengkonsumsi obat-obatan antidepresan seperti obat untuk menangani gangguan tidur, obat penghilang rasa sakit dari golongan narkotik, sebaiknya anda berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter sebelum memutuskan untuk melakukan perjalanan. Anda juga sebaiknya tidak melanjutkan perjalanan bilamana di awal perjalanan sudah merasa sakit sehingga dapat mencegah keadaan lebih parah lagi.
lengkapi perbekalan anda dengan P3K sederhana |
Acute Montain sickness memang merupakan salah satu bahaya yang dapat terjadi pada seorang pendaki gunung. Untuk kasus di Indonesia gangguan ini memang sangat jarang terjadi, mengingat gunung-gunung di Indonesia rata-rata merupakan gunung yang mempunyai batas aman dari bahaya Acute Montain Sickness. Namun tidak ada salahnya anda mengetahui tentang penanganan gejala ini, karena bisa dimungkinkan penyakit atau gangguan ini dapat menyerang anda, rekan anda ataupun pendaki-pendaki lainnya yang melakukan perjalanan bersamaan dengan anda. Dengan mengetahui penyebab, penatalaksanaan serta pencegahannya, diharapkan anda mampu memberikan tindakan yang tepat ketika menemui kasus serupa. Selalu jaga kesehatan diri anda, serta lengkapi perbekalan anda dengan obat-obatan P3K sebagai tindakan preventif bilamana terjadi masalah kesehatan ketika sedang melakukan perjalanan.
Semoga artikel mengenai acute montain sickness (AMS)ini bermanfaat
salam
0 Response to "pengertian acute montain sickness (AMS) pencegahan dan penanganannya "
Post a Comment