12 bahaya saat mendaki gunung yang wajib diketahui oleh pendaki

Mendaki gunung, kegiatan ini dari masa ke masa semakin mengalami perkembangan. Selain dikarenakan kemajuan teknologi informasi juga dikarenakan kemajuan perlengkapan untuk membawa perbekalan yang memudahkan orang untuk dapat menjelajah alam dengan peralatan yang lebih aman serta nyaman. Selain melengkapi perlengkapan yang dibutuhkan sebaiknya anda juga mengetahui informasi tentang gunung yang akan anda singgahi serta bahaya apa yang dapat kita temui di gunung tersebut.



12 bahaya saat mendaki gunung

Sebelum kamu memutuskan untuk mendaki gunung, kamu harus mengerti atau mengetahui, bahaya-bahaya apa yang dapat ditemui ataupun dialami oleh seorang pendaki ketika melakukan pendakian. kali ini Ruang pendaki akan mencoba mengulasnya dengan bahasa yang sederhanadan mudah untuk dimengerti, mari kita baca bersama bahaya saat mendaki gunung.


Tersesat dan berpisah dari kelompok



Hal ini dapat terjadi, bisa dikarenakan oleh beberapa faktor. Baik itu dari diri sendiri maupun faktor dari alam. Dari diri sendiri misalnya : Kita lupa arah jalur pendakian, kita tidak cermat dalam melihat arah sehingga kita keluar jalur pendakian dan masih ada beberapa penyebab lainnya. Sedangkan dari faktor alam atau cuaca misalnya : Jalur yang ada tertutup dengan rerumputan karena lama tidak dilewati, cuaca yang berkabut dan lain sebagainya.

Beberapa pendaki seringkali berpisah dari kelompok dikarenakan dia berjalan terlalu jauh dari kelompoknya. Karena keterbatasan fisik dan mempunyai kemampuan berjalan yang lebih lambat dari yang lain, seringkali ada pendaki yang akan tertinggal di bagian paling belakang. Oleh karenanya, bilamana dalam satu kelompok ada pendaki yang demikian sebaiknya dia berjalan di tengah kelompok. Hal itu bertujuan supaya leader dapat mengatur kecepatan perjalanan suatu kelompok. 

Bahaya petir


Selain angin besar, bahaya akan adanya petir juga sangat dapat muncul terutama ketika musim hujan datang. Kerena memiliki ketinggian yang lebih serta ditambah lagi peralatan yang kita bawa mengandung logam di dalamnya, sehingga kita berpotensi terkena sambaran petir ketika petir datang. Oleh karenanya penting bagi kita untuk tidak melakukan pendakian pada musim penghujan dikarenakan beberapa ancaman bahaya muncul terutama di musim penghujan.


Bahaya terjebak dalam kebakaran hutan



Gunung dengan segala vegetasinya memang rawan akan terjadinya kebakaran. Resiko kebakaran daerah pegunungan yang sebagian besar masuk dalam kawasan taman nasional akan semakin meningkat terutama jika musim kemarau datang, dimana rumput-rumput di kawasan pegunung akan mengering dan rawan terbakar. Oleh karenanya penting bagi kita sebagai pendaki untuk tidak melakukan tindakan yang dapat menimbulkan terjadinya kebakaran lahan, misalkan membuat api unggun. Tahun 2015 beberapa gunung di Indonesia mengalami kebakaran, setidaknya ada 9 gunung yang mengalami kebakaran dan beberapa di antaranya menimbulkan korban jiwa.  


Bahaya akan badai dan cuaca buruk lainnya


Hal ini seringkali terjadi ketika musim hujan tiba. Cuaca yang buruk seringkali membuat kita untuk tetap bertahan di dalam tenda dan memaksa kita menunda perjalanan kita. Beruntunglah jika badai atau cuaca buruk yang anda alami hanya beberapa jam saja, seringkali badai di kawasan puncak gunung berlangsung dalam hitungan hari. Oleh karenanya sebaiknya kita menghindari mendaki di musim penghujan karena akan lebih beresiko terkena cuaca buruk jika dibandingkan dengan mendaki pada saat musim kemarau.


Bahaya banjir lahar dingin

Banjir lahar dingin bisa terjadi terutama pada musim hujan dan pada gunung-gunung berapi yang masih aktif mengeluarkan material vulcanic seperti gunung Merapi di Jawa Tengah. Curah hujan yang tinggi di kawasan puncak menyebabkan material-material hasil aktifitas vulkanik dapat terbawa aliran air, sehingga berdampak menyebabkan banjir pada daerah lereng gunung. Di daerah aliran sungai, banjir lahar dingin dapat berakibat menghancurkan jembatan ataupun pembatas-pembatas sungai yang berasal dari beton. Oleh karenanya sebaiknya kita menghindari berjalan di dekat aliran sungai serta mendirikan tenda di dekat aliran sungai,baik itu pada musim hujan maupun pada musim kemarau untuk menghindari dampak buruk yang disebabkan oleh banjir yang terjadi pada kawasan aliran air yang berasal dari puncak gunung.

Bahaya akan pohon tumbang

Rimbunnya pohon atau vegetasi di daerah gunung yang kamu singgahi berpotensi tumbang ketika angin besar datang. Daerah yang berpotensi akan terjadinya pohon yang tumbang terutama pada daerah dengan kontur tanah labil atau berpasir. Sebaiknya kamu jangan berlindung di bawah pohon besar ketika ada angin besar, serta tidak mendirikan tenda di tempat tempat yang telah disebutkan. Sebagai alternatif berlindung, kamu dapat berlindung dibalik bebatuan dan mendirikan tenda dibalik bukit untuk menghindari bahaya-bahaya yang disebabkan oleh angin yang besar datang.


Bahaya akan adanya gas beracun

Beberapa gunung di Indonesia, terutama gunung yang masih aktif memiliki ancaman akan gas beracun yang dihasilkan karena adanya aktifitas vulcanic di dalamnya. Kita ketahui bersama putra terbaik bangsa Indonesia, salah satu tokoh pendiri mapala UI �Soe Hok Gie� meninggal dunia disebabkan karena menghirup udara beracun yang dihasilkan oleh kawah Jonggringseloko di puncak Mahameru. Saat ini memang sudah ada aturan serta himbauan yang ditujukan untuk para pendaki agar tidak melewati batas aman yang ditetapkan. Namun masih ada saja beberapa pendaki yang menerobos dan tidak menghiraukan larangan tersebut. Ada baiknya kita mengikuti aturan yang ada dengan tidak melewati batas yang ditetapkan oleh balai pengelola kawasan gunung tempat dimana kita mendaki. Sebagai contoh batas aman beberapa gunung diantaranya pasar bubrah ( gunung merapi ), Kalimati ( gunung semeru ).

Terjadi hipotermia

Hipotermia adalah kondisi darurat medis dimana tubuh kita tidak sanggup mengembalikan suhu panas tubuh karena suhunya terlalu cepat turun. Kondisi ini membuat suhu tubuh anda mencapai suhu yang sangat rendah (dibawah 35 derajat celcius). Bahaya hipotermi dapat terjadi pada seorang pendaki mengingat suhu udara di gunung-gunung di Indonesia relatif rendah. Oleh karenanya kita perlu membekali diri kita dengan  peralatan yang cukup untuk melindungi diri kita dari cuaca yang tidak menguntungkan bagi kesehatan kita.


Bahaya dehidrasi


Kondisi dehidrasi pada seorang pendaki bisa disebabkan beberapa hal, yang pertama, hal itu bisa disebabkan karena factor pendaki itu sendiri misalkan enggan atau malas minum sehingga berdampak pada tubuh kekurangan cairan, penyebab lainnya bisa dikarenakan suatu kondisi dimana air yang dibawa  habis serta sumber daya seperti mata air tidak tersedia, sehingga pendaki tersebut tidak dapat mencukupi kebutuhan cairan selama melakukan pendakian. Untuk mengantisipasi hal tersebut, kita diwajibkan membawa perbekalan yang cukup terutama air, serta mencari informasi tentang ada tidaknya mata air di daerah gunung yang akan kita singgahi. Selain itu juga, perlunya meningkatkan kesadaran diri untuk dapat mencukupi kebutuhan kita terutama asupan cairan selama melakukan pendakian.  

Bahaya terkena penyakit acute mountain sickness ( AMS )

Acute mountain sickness atau biasa disingkat AMS adalah suatu gejala pada seseorang disaat berada pada suatu ketinggian. Biasa terjadi pada ketingiian diatas 2400 m. Gejala yang muncul bisa secara tiba-tiba. Gejala ringan AMS diantaranya : pusing, mual, muntah. Untuk lebih mengatahui secara detail apa itu AMS anda bisa membaca pengertian acute montain sickness (AMS) pencegahan dan penanganannya  

Itulah bahaya yang dapat terjadi dan bahaya yang dapat kita temui saat mendaki gunung versi ruang pendaki. Disini kami tidak mempunyai maksud untuk menakut-nakuti anda dalam melakukan pendakian, namun tujuan kami hanyalah memberikan gambaran kepada anda, supaya dapat mempersiapkan diri dengan betul sebelum anda melakukan pendakian. Pastikan anda melakukan persiapan fisik dan mempersiapkan perbekalan sebelum melakukan pendakian. Anda juga dapat membaca 25 barang yang harus dibawa saat mendaki gunung sebagai literature dalam mempersiapkan perbekalan. 

Semoga artikel mengenai 12 bahaya saat mendaki gunung ini bermanfaat   





Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "12 bahaya saat mendaki gunung yang wajib diketahui oleh pendaki"

Post a Comment