Untuk mendukung kegiatan mendaki gunung tidak hanya membutuhkan fisik yang kuat saja, kita juga membutuhkan perlengkapan-perlengkapan pendakian atau perbekalan untuk kita gunakan selama perjalanan, agar perjalanan kita dapat berjalan dengan lancar. Salah satu barang yang wajib kita bawa ketika mendaki gunung adalah obat-obatan yang biasa dimasukkan ke dalam kotak p3k kecil kita.
Obat-obatan yang kita bawa dapat bersifat pribadi dapat pula bersifat kelompok, oleh karenanya bagi pendaki yang mempunyai penyakit tertentu, sebaiknya selalu membawa obat-obatan yang biasa ia konsumsi bilamana terjadi gangguan kesehatan yang menyebabkannya harus beristirahat serta menunda perjalanannya. Disini saya mengambil contoh seorang dengan penderita asma. Seorang pendaki dengan gangguan asma tentu dia tidak bisa melanjutkan perjalanannya, sehingga dia harus minum obat terlebih dahulu dan menunggu kondisi pulih barulah perjalanan bisa dilanjutkan. Selain itu seringkali terjadi, insiden-insiden pendaki yang cidera karena trauma ataupun karena serangan binatang liar membuat kotak p3k menjadi barang yang harus dibawa saat mendaki gunung.
Dengan membawa kotak P3k kita dapat memberikan pertolongan pertama dengan segera pada penderita sakit atau cidera yang memerlukan penanganan medis dasar. Sedangkan medis dasar adalah tindakan perawatan berdasarakan ilmu kedokteran yang dimiliki oleh awam atau seseorang yang telah dilatih secara khusus. Lantas apa saja yang harus ada dalam kotak p3k kita atau dengan kata lain, obat-obatan apa saja yang perlu kita bawa saat mendaki gunung? berikut daftar obat-obatan dan alat kesehatan yang harus dibawa saat mendaki gunung.
Obat pengurang nyeri ( analgetik ) : Ibuprofen, mefinal ( asam mefenamat ) ketorolac
Obat turun panas + pengurang nyeri : Paracetamol, novalgin, sistenol
Obat untuk vertigo : Mertigo, flunaricine
Obat untuk anti alergi : Diphenhidramine, metilprednisolon, dexamethasone
Obat untuk antimual : Primperan, ondancentrone, dimenhidrinate
Obat asma : Salbutamol
Obat untuk diare : New diatab, diapet
Obat untuk kasus keracunan : Norit
Obat untuk sakit maag : Plantacid, obat dengan golongan lansoprazole
Obat untuk meredakan gejala flu : Intunal, tremenza
Obat untuk batuk berdahak : OBH
Salep yang mengandung antibiotic : Salep kemicetine ( Digunakan bila terjadi luka lecet )
Salep untuk peradangan akibat trauma : Salep yang mengandung asam diclofenak ( flamar gel )
Selain obat-obatan diatas kita juga memerlukan beberapa alat kesehatan yang dapat kita gunakan untuk membantu rekan kita yang mengalami cidera, oleh karenanya, kotak p3k kita harus tersedia :
- Masker
- Gunting
- Pinset
- Chorethil
- Tissue basah
- Alcohol swap
- Sarung tangan
- Leucocrape ( elastic verban )
- Rool kassa, atau kasa gulung
- Mitela atau kain untuk menggendon siku / tangan yang trauma
- Cairan pembersih luka + desiinfeksi , bisa menggunakan nacl 0,9%, rivanol, bethadine yang telah diencerkan serta clorhexidine
- Plester besar atau plester kecil, keuntungan menggunakan plester besar, kita bisa memotong sesuai dengan keinginan kita. Bila luka lecet kecil kita bisa menggunakan hansaplast.
Dan yang terakhir jangan lupa untuk membawa pisau ketika melakukan pendakian, mengapa harus membawa pisau? selain untuk membersihkan rintangan baik itu ranting-ranting pohon ataupun semak-semak yang dapat kita temui di perjalanan, pisau juga dapat berfungsi untuk membuat bidai darurat. Untuk kasus-kasus seperti terjadinya fracture ( patah ) cruris ( kaki bagian bawah ) tentu kita membutuhkan sarana untuk memfiksasi bagian tersebut. Oleh karenanya kita dapat membuat bidai sederhana dengan memotong beberapa kayu dan diikatkan pada bagian yang fracture, barulah kita melakukan evakuasi. Alat-alat serta obat-obatan yang kita bawa akan lebih bermanfaat bilamana kita membekali diri kita dengan pengetahuan yang cukup, sehingga kita dapat memberikan pertolongan dengan cepat dan tepat. Semoga artikel mengenai obat-obatan atau P3K yang harus dibawa saat mendaki gunung ini bermanfaat.
salam
0 Response to "obat-obatan yang harus dibawa saat mendaki gunung : P3K saat mendaki gunung"
Post a Comment